Makna Pernikahanku

Pernikahan, adalah satu jenjang kehidupan yang kita idam- idamkan. Apalagi ketika telah menapaki usia-usia matang. Sepertinya melihat kawan- kawan yang sudah menikah, kehidupan mereka menyenangkan, bahagia, penuh suka cita. Namun, sebenarnya kesenangan, kebahagiaan, dan kesuka citaan itu didapatkan dari perjuangan. Perjuangan menghadapi segala dilema dan problematika dalam rumah tangga.


Menikah, adalah satu fase yang indah dalam hidup ini. Tak perlu dipungkiri, betapa bahagia ketika kita menemukan jodoh kita, menemukan pemilik tulang rusuk kita. Merasakan momen- momen “sah” nya pernikahan, melewati acara sakral penuh khidmad dalam hidup kita. Saat itu seolah dunia ini begitu indahnya. Semerbak bunga mewangi, semarak dekorasi mewarnai, gerlap gemerlap lampu indah menyinari. Seolah kita menapak surga dunia, kebahagiaan tak terkira akan hidup bersama seseorang yang kita idam- idamkan kedatangannya.

Pernikahan memang indah. Namun, dibalik keindahan itu, dibalik kekhidmatan ijab qabul, dibalik kemewahan pesta, kita akan mengalami kehidupan yang sebenarnya. Setelah menikah, kita akan menghadapi berbagai masalah yang menguji kedewasaan kita. Bagaimana kita menghadapinya dengan pribadi kita sendiri, sebagai seorang istri/suami, sebagai seorang pengambil keputusan bertindak.

Saat satu masalah datang, akan sangat baik jika kita menyelesaikannya dengan pasangan kita secepatnya. Jika tidak, jangan heran jika masalah- masalah lain akan bermunculan seolah beranak pinak dari satu permasalahan semula. Maka, di situlah peran kita diuji. Kita duduk bersama menyelesaikan masalah bersama pasangan. Belum ada siapapun terlibat dalam penyelesaian. Disitulah kedewasaan kita dituntut untuk muncul dalam menyelesaikan masalah. Tidak mungkin kita akan menghubungi orang tua atau kawan terdekat. Masalah keluarga adalah rahasia keluarga. Jangan biarkan siapapun tahu masalah kita sebelum mengkomunikasikan dengan pasangan tercinta. Karena kita sudah berkeluarga, sudah berumah tangga. Itulah perbedaan nyata dan pasti yang harus kita sadari.

Masalah demi masalah akan datang satu persatu atau bahkan bersamaan. Kekuatan cinta akan diuji dalam permasalahan yang datang. Kepercayaan, kedewasaan, dan komitmen. Itulah kenapa, saya katakan kebahagiaan datang dengan perjuangan. Dan salah satu faktor penguat kita dalam menyelesaikan masalah yang paling ampuh adalah keyakinan dan pengetahuan agama, jika kita mengerti dan memahami agama, kita akan tahu baik buruk, kita akan tahu batas- batas perilaku kita, kita akan tahu solusi terbaik segala permasalahan kita. Agama adalah kuncinya. Kuatkan iman, perdalam ilmu, insyaAllah semua akan baik- baik saja.

Dan jangan lupakan cinta. Kecintaan kita pada suami/istri akan dapat meluruhkan emosi, meluruhkan ego, dan meluruhkan benci. Dengan cinta, batin sepasang suami istri akan sangat kuat dan saling mengerti.

Teruntuk suamiku, terimakasih menjadi imam yang baik, imam yang kucinta, imam kebanggaanku.

Kau selalu tahu kebutuhanku meski tak kuungkapkan

Kau selalu mengerti keadaanku meski tak kubilang

Kau selalu melindungiku meski tak kuminta

Kau selalu menasehatiku tepat dengan kondisiku

Kau selalu ada di sampingku, fisik maupun batin

Kau adalah belahan jiwaku

Suamiku

I love you

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.