Pengalaman Pertama Anakku Mengarungi Lautan

Annisa.My.Id-  Tanggal 18 Februari 2017 menjadi hari yang bersejarah bagi anakku Faza, Pada hari itu saya, faza bersama suami berangkat dari kabupaten Waisai menuju Urbinasopen, Waigeo Tiimur tempat mengajar saya sebagai guru gari depan angkatan pertama. Bagi kami membawa bayi yang berusia 5 bulan mengarung lautan dengan menggunakan sampan atau long boat (perahu yang terbuat dari kayu tanpa ada atap) adalah hal yang sangat menantang. segala hal bisa terjadi di lautan yang begitu luas dan dalam.



Tapi Alhamduilah semua berjalan dengan baik dan lancar, sempat di perjalanan hujan turun cukup deras, ombakpun mulai bergelombang, suami saya dengan sigap memayungi saya dan faza, menutup tubuh kami dengan terpal yang dipinjami seorang mama yang berasal dari sopen bernama mama bety pemilik perahu yang kami tumpangi.



Suamiku rela berbasah kuyup demi melindungi saya dan Faza. Bajunya basah kuyup, matanya pedih oleh kecipak air laut yang masuk ke prahu. bapak tige dengan terampilnya mengendalikan laju perahu ke arah depan, meskipun cuaca tidak mendukung untuk mengarungi lautan, ombak menari-nari menghantam laju perahu ditambah air hujan yang turun cukup deras ditengah perjalanan.

Syukurlah di sepanjang perjalanan Faza tidur sehingga ia tenang dalam gendongan. Begitu sampai tempat tugas kami, Kampung Urbinasopen, iapun terbangun melihat deburan ombak dan suasana yang kurang kondusif.



Urbinasopen adalah sebuah kampung yang masih sangat tertinggal, Transportasi umum jalur laut belum begitu bersahabat, karena letak pelabuhan dermaga yang ada di balik sebuah gunung besar sehingga sehingga sulit dijangkau oleh masyarakatnya, mereka lebih mengutamakan menggunakan perahu sendiri dari pada harus menggunakan kapal marina yang berjalan setiap hari senin. Inilah yang terjadi di kampung urbinasopn yang jauh dari pulau jawa, kami harus mengarungi lautan untuk sampai ke tempat tugas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Instagram