Perjalanan Waisai-Sopen hanya bisa dilakukan dengan
menyisir sepanjang perairan laut di sisi selatan Pulau Waigeo bagian selatan
menggunakan long boat. Maklumlah, dengan kontur alam yang berbukit- bukit dan
hutan- hutan lebat yang mendominasi pulau Waigeo ini, pembangunan jalan raya
sulit dilakukan. Meski demikian, saat ini pembangunan jalan raya sudah mulai
dilakukan sedikit demi sedikit.
Nah, dalam perjalanan laut ini ada berbagai hal yang
bisa ditemui. Lama perjalanan antara 2-3 jam ini membuat jenuh kalau berada di
tempat tertutup. Namun, perjalanan ini lain. Perjalanan ini dilakukan dengan
menaiki long boat, perahu terbuka. Jika melihat ke sekitar long boat akan
tampak berbagai fenomena alam maupun pemandangan alam yang indah. Berikut saya
paparkan berbagai fenomena yang pernah saya temui di sepanjang perjalanan.
Seringkali dalam perjalanan menaiki long boat, kami
menjumpai sekelompok burung- burung yang beterbangan di atas permukaan laut.
Mereka hanya berkumpul di satu area saja dan terkadang berpindah secara
bersamaan dan tidak menyebar. Ternyata, sekelompok burung tersebut sedang
memburu ikan. Seringkali masyarakat Sopen yang berada di perahu bersama kami
mengatakan, “wah, coba kita bawa nilon ya. Kita bisa sekalian mancing. Di sana
banyak ikan itu.” Sambil ia menunjuk ke area laut di bawah kawanan burung.
Ternyata masyarakat banyak yang menjadikan burung- burung itu sebagai patokan
dimana tempat mancing yang pas dan banyak ikan berkumpul. Biasanya masyarakat
bisa mendapat cukup banyak ikan dengan cara tersebut.
Ikan yang paling sering kami jumpai di perjalanan
adalah ikan terbang. Jenis ikan yang menjadi icon stasiun tv ini sering sekali
tampak terbang di atas permukaan laut. Ikan ini meski ukurannya masih kecil
mampu terbang dengan jarak yang cukup jauh. Ikan- ikan ini terbang dekat saja
di atas permukaan laut.
Dalam perjalanan, saya juga pernah menjumpai kawanan
lumba- lumba yang berlompatan di tengah laut. Ups, pernah juga lumba- lumba itu
berlompatan di sisi pulau, begitu dekat dengan daratan pulau Waigeo. Selama ini
sudah dua tiga kali saya menjumpai sekelompok lumba- lumba yang menyembul di
perairan dekat dengan long boat yang saya tumpangi. Ada yang kecil, ada pula
yang besar.
Rasanya takjub sekali melihat pemandangan itu. Indah sekali dan
alami sekali. Syukur alhamdulillah melihat lumba- lumba berlompatan dengan
gembira, bebas berkelana di lautan tempat tinggalnya.
Gelombang lautan yang berbeda- beda juga menjadi
daya tarik tersendiri di tengah perjalanan kami. Terkadang kalau ombak besar,
perahu serasa dibawa naik dan buumm... dijatuhkan oleh gelombang ombak besar.
Sensasi yang menegangkan sekaligus seru dilalui. Hanya ada rasa pasrah bagi
seorang yang tidak bisa berenang macam saya. Ditambah air laut yang muncrat-
muncrat ke dalam perahu membasahi seluruh pakaian kami. Namun tidak selamanya
seperti itu. Terkadang ombak hanya kecil saja, bergelombang biasa tidak terlalu
besar sehingga masih asik dilalui. Terkadang juga lautan sepi tanpa ombak.
Kalau sedang teduh, lautan nampak tenang sekali setenang danau. Rasanya
melintasi lautan serasa melintasi danau. Tenang sekali airnya, permukaan lautan
seperti sedang beristirahat.
Nah, yang sering membuat saya takjub adalah di
tengah lautan sering saya lihat ada bagian laut yang bergelombang, dan ada
bagian laut yang tenang. Seperti ada garis yang memisahkan kedua area tersebut.
Keren banget kelihatannya. Subhanallah, segala puji bagi Allah pencipta alam
semesta ini.
Jika perjalanan dilakukan pada subuh hari atau senja
hari, maka tak terelakkan lagi pemandangan sunrise dan sunset yang indah
dilihat dari tengah lautan. Sinar matahari yang beranjak naik atau turun dengan
jingganya yang memesona sangat indah dipandang mata. Didukung penampakan pulau
yang kehijauan dan awan yang berarak menghias langit.
lautan tenang |
sunset di lautan berombak |
Berbicara tentang langit. Fenomena yang terlihat di
langit juga tak kalah indahnya. Terkadang awan- awan berjajar dengan indahnya
terlihat di atas pulau atau di atas lautan. Yang sangat berkesan bagi saya
adalah melihat fenomena awan hitam di atas lautan. Sekumpulan awan hitam di
atas lautan yang terlihat dari kejauhan, dengan garis- garis vertikal ke laut
menunjukkan bahwa di area tersebut sedang terjadi hujan. Pemandangan ini tak
biasa dijumpai di daratan. Pemandangan ini alami, terlihat jelas di tengah
perjalanan laut dan terlihat jelas perbedaannya dengan awan dan langit di
sekitar. Apalagi perjalanan kami dengan longboat tanpa atap. Terkadang jika
melihat fenomena awan hitam di depan perjalanan, kami harus berwas- was, bersiap
menghadapi hujan di tengah perjalanan. Namun, alhamdulillah hanya hujan biasa
yang pernah saya temui dan bukan hujan badai seperti pada film- film.
Ada dua pulau kecil yang kami temui sepanjang
perjalanan Waisai- Sopen, yaitu pulau Mamief dan pulau Wayim. Pulau Mamief
berada di tengah perjalanan hampir mendekati Sopen. Mungkin sekitar seperempat
perjalanan dari Sopen. Pulau ini hanya kecil saja. Sisi yang berhadapan dengan
pulau Waigeo pantainya berpasir putih dengan beberapa batu- batuan sementara sisi
yang menghadap lautan berupa batuan karang. Jadi tidak ada pantai di sisi yang
menghadap lautan. Pulau ini adalah tempat peristirahatan sementara bagi
masyarakat jika cuaca buruk atau sekedar tempat singgah untuk beristirahat
dalam perjalanan laut yang begitu melelahkan. Pulau Mamief adalah pulau tanpa
penghuni. Pemandangan di sekitar pulau ini indah sekali dengan air laut yang
jernih dan pantai yang bersih, sangat cocok sebagai tempat wisata pantai. Biasanya
jika saya dalam perjalanan Waisai- Sopen saya merasa tenang kalau sudah sampai
pulau Mamief karena itu pertanda Sopen sudah dekat.
Pulau wayim berbeda dengan pulau Mamief. Pulau Wayim
tepat berada di depan kampung Sopen. Pulau Wayim lebih besar jika dibandingkan
dengan pulau Mamief. Pulau ini juga berpasir putih. Di salah satu sisi
pantainya pasirnya putih dan di bawah permukaan air di pantai berupa batuan
yang halus dan luas. Berbeda dengan pantai kebanyakan. Biasanya pulau Wayim
juga disinggahi masyarakat sekedar untuk berwisata. Di balik pulau Wayim ini
juga biasa terdapat fenomena hantu laut yang terlihat dari Sopen setiap malam
pergantian tahun.
depan pulau mamief |
pulau wayim tampak dari sopen |
Fenomena yang tak kalah penting dalam perjalanan ini
adalah kami bisa melihat langsung dan membedakan antara teluk dan tanjung. Ilmu
yang biasa saya temui pada pelajaran ips kala sekolah dasar dulu, kini bisa
saya saksikan dengan nyata. Tak hanya bayangan belaka. Betul- betul saya bisa
melihat nyata bagaimana rupa dan bentuk tanjung dan teluk. Pengalaman yang
begitu berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar